Teks ini telah diterjemahkan secara otomatis. Terjemahannya mungkin janggal atau sedikit berbeda dari teks aslinya.
Permintaan Maaf

Maaf

Awalnya, ungkapan "maafkan aku" terasa seperti gunung yang sangat berat dan tak terkira bagi saya. Namun, setelah saya mulai rutin menggunakan bahasa kasih sayang Ibu, pikiran saya menjadi ringan dan damai dalam seminggu. Saya mulai mengucapkan ungkapan "maafkan aku" setelah mendengar Ibu saya selalu meminta maaf kepada Ayah dan mengucapkan "maafkan aku" berkali-kali. Itulah teladan yang baik dari Ibu dan ajaran Ibu yang harus saya teladani.


Mengikuti teladan Ibu, saya meminta maaf kepada Saudara-saudari. Saya berkata, "Maafkan saya karena jarang bertemu mereka." Hal ini membuat segalanya lebih mudah bagi saya. Saudara-saudari saya juga berkata, "Tidak apa-apa karena kalian tidak punya waktu." Pikiran saya menjadi sangat ringan. Kalimat yang membuat pikiran saya ringan, "Maafkan aku!", adalah obat spiritual yang ampuh. Itu adalah bahasa kasih seorang Ibu. Terima kasih, Ayah dan Ibu.

© Dilarang untuk memperbanyak atau menyebarluaskan tanpa izin.